"DIAM JATUH, JALAN SEIMBANG"

Ketika sepeda (motor) diam, maka tidak ada gaya sentrifugal yang bekerja padanya karena kecepatannya nol. Nah, saat diam inilah gaya gravitasi membuatnya jatuh. Berbeda waktu sepeda (motor) sedang berjalan. Gaya sentrifugal ini mampu mengimbangi berat badan kita sehingga kita tidak jatuh (seimbang). Gaya sentrifugal sangat terasa ketika kita membelok. Saat membelok ke kiri, kita akan merasakan gaya sentrifugal ke kanan (tubuh kita terasa terlempar ke kanan). Demikian juga ketika sepeda (motor) membelok ke kanan, kita akan terlempar ke kiri. Besarnya gaya sentrifugal ini tergantung pada kecepatan. Semakin cepat sepeda (motor) bergerak, semakin besar gaya sentrifugal yang kita rasakan. Ketika sepeda motor bergerak lambat, gaya sentrifugal kecil. Gaya ini tidak mampu mengatasi gaya berat kita, akibatnya kita mudah jatuh. (Yohanes Surya)

Kehidupan bisa dianalogikan seperti layaknya kita berkendara sepeda (motor). "Diam jatuh, jalan seimbang". Oleh karena itu harus terus berjalan agar bisa tetap seimbang dan dapat mencapai tujuan yang di inginkan. Saat berjalan pun masih bisa terjatuh jika tidak hati-hati karena banyak tantangan dan rintangan yang akan dihadapi. Untuk itu alangkah baiknya jika selalu fokus dalam berkendara, selalu fokus kedepan untuk bisa menghindari atau melewati rintangan dan hambatan. Tetapi juga perlu untuk menengok ke belakang asalkan jangan terlalu sering dan jangan terlalu larut melihat ke belakang. Cukuplah menengok kebelakang sesaat, dan alangkah baiknya dengan menggunakan kaca spion supaya bisa tetap fokus ke depan untuk mencapai tujuan.

Keseimbangan itu juga di dapatkan dengan melalui proses yang tidak mudah. "There is no shortcut for Success, Process is a must!!". Belajar dan terus mencoba. Lihatlah anak kecil yang belajar bersepeda, Dia pada awalnya tidak bisa memperoleh keseimbangan dan akan selalu terjatuh. Dengan selalu mencoba dan mencoba, pada akhirnya sedikit demi sedikit Dia bisa memperoleh keseimbangan, walupun masih mudah terjatuh jika mendapati halangan. Dengan selalu mencoba, lama kelamaan Dia semakin mahir dan lebih tangguh dan kuat karena Dia sudah memperoleh keseimbangan yang sangat baik.

Melalui proses yang sangat panjang dan begitu rumit, dengan mengembangkan kemampuan dan pikiran, mungkin bisa mencapai keseimbangan yang luar biasa. Seperti contoh berikut.
Sepeda motor teknologi Gyroscope, kalau jatuh bisa berdiri sendiri. Dengan teknologi Gyroscope yang ditanamkan pada motor ini, akan membuatnya selalu dalam keadaan seimbang, bahkan ketika diam (tidak berjalan). Dan bahkan ketika mendapat hantaman/dorongan gaya dari luar. Penjelasan lengkapnya di www.otakku.com. "Dan ini mungkin salah satu puncak kesuksesan"





Read More...

Rencana itu Linear, Sedangkan Hidup itu Lateral

Hidup ini berjalan dengan penuh misteri dan sulit ditebak. Banyak orang keliru menjalani hidup dengan cara linear. Setelah A terus B, lalu beralih ke C. Setelah C mungkin ke D atau balik lagi ke A. Begitu terus setiap hari sampai dia mati. Itu linear persis seperti rencana. Padahal hidup ini tidak bisa begitu. Setelah A mungkin saja melompat ke S, atau langsung ke Z. Kenapa tidak? Tuhan pun sudah menunjukkan jalan kepada manusia untuk berpikir lateral, karena banyak rencana dan harapan manusia yang tidak sama dengan rencana Tuhan.

Kalau Anda naik pesawat terbang, pilih duduk di dekat jendela lalu sekali-kali coba lihat ke bawah. Lihat sungai! Kemudian jawab pertanyaan ini. Apakah Anda melihat sungai yang lurus alirannya dari hulu ke hilir? Pasti tidak ada. Itulah hidup. Dia berkelok-kelok, putar sana putar sini tidak ada yang lurus. Tapi pasti sampai juga ke muaranya. Tuhan sudah menunjukkan seperti itulah jalan hidup manusia. Lateral bukan linear.

Coba pula Anda perhatikan mata air. Dia muncul begitu saja, lalu keluar tanpa perduli kondisi sekitarnya. Dia terus mengalir dan mengalir. Kalau ada batu, dia belok ke tempat yang lebih rendah. Terus mengalir. Dia tidak peduli orang memperlakukan dia seperti apa. Mau dikotori, diberaki, diapain saja dia tetap mengalir. Dia tidak tahu ke mana muaranya, tapi dia terus bergerak akhirnya sampai juga di muara.

Tapi kadang manusia lebih hebat dari Tuhan, termasuk dalam masalah rencana. Misalnya seorang dokter yang sedang menangani pasien kritis. Ketika dia gagal menyelamatkan nyawa pasien, dia keluar dari ruangan menemui keluarga pasien sambil berkata dengan yakin, “ Kami sudah berupaya semaksimal mungkin menyelamatkan tuan X, tapi ternyata Tuhan berkehendak lain.”

Apakah ucapan dokter tadi tepat? Siapa sebenarnya yang sudah punya rencana sejak lama terhadap matinya tuan X. Pasti Tuhan, The Master Planner. Berarti yang rencananya belakangan, yaitu rencana dokter dan keluarganya yang berbeda. Bukan rencana Tuhan yang berbeda dan menjadi kambing hitam atas kematian tuan X, tapi manusialah yang punya rencana macam-macam. Ketika rencananya gagal, dia mengkambinghitamkan rencana Tuhan yang sudah ditentukan jauh sebelum manusia berancana.


Saya yakin, Orang yang berpikir lateral tidak membutuhkan rencana yang njelimet. Dia akan berjalan, segera melakukan dan menuai hasil yang mungkin di luar dugaan orang kebanyakan. Saya berproses saja, jualan telur lalu dapat hasil. Saya beternak ayam lalu dapat hasil. Saya perkenalkan hidroponik dan saya dapat hasilnya. Ini yang sering dilupakan oleh orang pintar. Akibat dari proses itu, bisa positif bisa negatif. Who cares? Buat saya, rencana justru sama dengan bencana. Karena rencana membuat seseorang lambat bertindak, dan membuat orang terlalu banyak harapan.


Sumber : Kutipan dari Buku 'Belajar "Goblok" dari Bob Sadino', Penulis Buku : Dodi Mawardi, Penerbit : Kintamani Publishing
Read More...

Forget Apple And Samsung, PhoneBloks Is The Future!

Perkembangan teknologi ponsel begitu cepat, hal ini menyebabkan ponsel dalam kurun waktu 2-3 tahun sudah menjadi ketinggalan jaman, sehingga para konsumen akan beralih ke teknologi terbaru dan membuang atau meninggalkan yang lama. Perkembangan yang cepat ini menyebabkan semakin meningkatnya electronic waste.


Dave Hakkens, Dutch Designer datang dengan inovasi konsep smartphone yang disebutnya PhoneBloks. Ponsel ini terdiri dari blok-blok yang terlepas lepas (berdiri sendiri) dan digabung bersama menjadi sebuah ponsel, seperti prinsip LEGO. Dengan konsep ini user bisa merakit dan merombak sesuai dengan kebutuhan, serta bisa mengurangi waste dari ponsel yang lama. Tiap komponen seperti baterai, WIFI, bluetooth, kamera dan komponen lainnya terpisah pisah dan removable. Dengan konsep ini kita bisa mengkonfigurasi smartphone dengan hanya membeli blok dan membangun sesuai kebutuhan dan keinginan.




Di sisi lain konsep ini juga sangat memudahkan dalam mengupgrade smartphone, dengan hanya membeli komponen yang akan diupgrade. Sehingga akan mencegah ponsel menjadi ketinggalan jaman, dan selanjutnya akan mengurangi electronic waste. Keuntungan lain juga didapatkan pada proses reparasi ponsel. Jika ada komponen rusak, hanya perlu melepas dan menggantinya dengan yang baru secara mudah dan simple.

Penjelasan lebih detail lihat video


Sumber : wonderfulengineering.com, vote this concept : phonebloks.com
Read More...

PEMIMPIN DARI DALAM


Eileen Rachman & Sylvina Savitri
EXPERD     
HOGAN PERSONALITY ASSESSMENT

Dimuat di Kompas, 7 September 2013

Banyak orang menganalogikan kepemimpinan dengan kesuksesan. Kehidupan pemimpin selalu dikaitkan dengan sesuatu yang baik. Bahkan, banyak bawahan yang terkagum-kagum dengan apa yang dimiliki dan dilakukan pemimpinnya, terlepas dari benar atau salahnya. Orang lebih sering membayangkan pemimpin dari bagaimana pembawaannya, apa yang ia tampilkan, sehingga jarang orang membayangkan bahwa dalam kepemimpinan, ‘rasa’  dan kepribadian itu sangat penting. Terlihat betapa kita lebih sering mementingkan ‘looks’ daripada ‘feels’-nya. 

Kualitas diri seorang pemimpin akan diuji dan disorot saat ia memecahkan masalah, memilih individu yang potential untuk menjadi bawahannya, juga menguatkan manajemen kinerja dan pembelajarannya. Hal yang sering kita lihat, saat seorang peimpin diangkat, kita kemudian merasakan ia berjarak dengan bawahannya. Seringkali, meski memiliki kecerdasan dan kemampuan teknis yang tidak diragukan, pemimpin jelas segera sorot bila ia tidak memiliki purpose yang jelas, sulit membawa tim menghayati masalah, dan tidak mampu mencari solusi dan mengubah kebiasan. Alhasil kita mulai meragukan kemampuannya sebagai pemimpin. 

Sebaliknya, kita bisa melihat seorang pemimpin saat ia bisa membentuk sinergi kelompoknya. Seorang CEO, yang kemampuan bahasanya pas-pasan, berhasil membawa  sebuah perusahaan ke kinerja paling atas, dan membuat perusahaan sangat terkenal dengan sinergi timnya. Beliau memang dikritik karena sedikit ketinggalan dalam memandang perkembangan teknologi ke depan. Namun, ia berpendapat bahwa banyak ahli teknologi yang bisa berada dalam timnya. “Masalahnya bukan di perubahan sistem dan teknologi, tetapi lebih kepada kemampuan menggerakkan pemikiran dan hati setiap bawahan”. Ia tidak segan ‘pasang badan’ untuk bergaul, maupun bersusah-susah dengan bawahan. Prinsip yang ia pegang: “People don't grow from the neck up”. Kita harus melibatkan head, heart dan hand-nya”. Ia juga tidak segan mengeluarkan testimoni tentang bagaimana ia mendapatkan keyakinan-keyakinannya sebagai manusia, maupun sebagai pemimpin. Kita bisa segera angkat topi karena merasakan betapa beliau sangat “mindful” dan penuh perasaan dalam mengembangkan potensi timnya. Seperti diungkapkan  John C. Maxwell “Leadership is not about titles, positions or flowcharts. It is about one life influencing another.” 

Pemimpin adalah Pembentuk Karakter 

Setiap pemimpin perlu sadar sesadar-sadarnya bahwa seluruh perilaku dan ‘value system’ pribadinya akan diawasi ‘followers’nya. Komitmennya akan dihitung, konsistensi antara bicara dan kenyataan akan ditunggu. Apa yang ia janjikan di dalam meeting, komentar dan celetukannya terhadap situasi tidak lepas dari perhatian orang lain. Begitu apa yang dijanjikan betul-betul dilakukan dan terbukti benar, ‘followers’ pun akan mulai bergerak sejalan dengan apa yang diarahkan oleh sang pemimpin. Apa sebenarnya yang menggerakkan para ‘followers’ ini? Self leadership yang kuatlah yang memancarkan karisma seorang pemimpin. Karakter pemimpin yang seolah-olah terpampang di etalase-lah yang menjadi panutan pengikutnya. Sebelum ‘self leadership’ kuat, arahan pemimpin hanya ‘sesuatu’ di atas kertas yang tidak menyatu dengan dirinya. Itulah sebabnya pemimpin harus menguatkan karakternya dahulu, sehingga bisa menjadi pusat perubahan, ditengah beraneka ragam karakter followersnya. 

Seorang pemimpin, apakah itu pemimpin RT/RW, pemimpin keluarga, apalagi pejabat negara, paling tidak perlu mendalami apa itu kepribadian dan bagaimana kepribadiannya terbentuk. Ia perlu mengklarifilasi ‘nilai-nilai’ yang dia anut, mengakui kekuatan dan kelemahannya, meningkatkan kemampuan bicara dan presentasinya sehingga ia bisa membagi enerji dan waktunya agar sempat membangun kepribadian para followers-nya. Sudah tidak jamannya lagi pemimpin mengeluh mengenai timnya, apakah kemampuan atau karakternya. Sebaliknya, pemimpin harus membangkitkan keyakinan pada anak buahnya, bahwa ia bisa menjadi orang yang lebih mumpuni dan lebih baik. Kita lihat betapa Jokowi –Ahok menerima anak buah apa adanya dan mencoba mengembangkan dari yang ada, plus mengubah karakternya. “Our character defines us. Only after we determine who we are can we know how to grow.”

Open Intelligence

Saat seseorang di angkat menjadi pemimpin, sering kita lihat lay-out ruangan dipindah  menjadi ruang tersendiri yang lebih besar, lebih ‘private’. Fasilitas, seperti tempat makan atau kendaraan pun terpisah, dengan kondisi lebih baik. Bila tidak hati-hati, hal ini bisa membuat para pemimpin lupa bahwa ia sebetulnya perlu berada di tengah pengembangan dan perubahan ‘followers’-nya. Kepemimpinan bukan "solo practise”. Pemimpin punya peran krusial untuk menggerakkan, mendorong orang lain dan memberi arahan. Pemimpin perlu peka bila ada ketidakkompakan anak buah, penolakan, rasa tidak nyaman. Ia juga harus mengetahui “timing” kapan mengguncang anak buah untuk bergerak. Pemimpin perlu berani membentuk komunitas gaya barunya. Di masa sekarang, pemimpin jelas perlu upaya yang lebih smart dan gesit. Bagaimana mungkin seorang pemimpin yang ‘tertutup’ dan ‘tidak terbaca’ oleh anak buah bisa mengarahkan emosi anak buah? Sudah waktunya kita membuktikan apa yang dikatakan Mahatma Gandhi: I suppose leadership at one time meant muscles; but today it means getting along with people. 

Sebagai pemimpin kita tidak bisa mempunyai persepsi yang realistik bila kita berjarak dengan lapangan, yang lebih dikuasai bawahan. Kita perlu selalu ingat bahwa ‘business’ seorang leader adalah menemukan kesempatan, bekerja dengan persepsi bawahan, mendeteksi kesulitan praktis dan menikmati kesuksesan yang dialami anak buah?  Pemimpin perlu mengembangkan “open intelligence’ sambil  kuat-kuat menjaga prinsip, ‘engagement’ dan integritasnya. Apapun dan dimana pun bentuk kepemimpinan yang ada di pundak kita, peran terbesar kita adalah memberi inspirasi kepada ‘follower’ kita.  


Sumber : 
e-buletin experd,
EXPERD CONSULTANT
Adding value to business results
Kemang 89 Building, 3rd - 4th Floor 
Jl. Kemang Raya No. 89, Jakarta 12730
Telp. 021-718 0805
Fax.  021-718 3101
http://www.experd.com

Read More...

Untuk Dapat Membangkitkan Kekuatan Anda, Biarkan Diri Anda Terdesak

Lingkungan sangat berpengaruh pada perkembangan diri seseorang, lingkungan dan sikap yang tepat dapat membantu mengaktivasi gen baik dan membantu seseorang meraih potensi. Setiap orang tentu memiliki potensi yang sangat besar, tetapi terkadang untuk dapat menyalurkan potensi itu, kita harus berada dalam posisi tersudut. Sebagai contoh, seekor tikus yang tersudut akan menyerang seekor kucing, tikus itu pada dasarnya memiliki kekuatan untuk menyerang balik. Lebih baik menempatkan diri sendiri di tempat yang sulit daripada disudutkan orang lain. Cara terbaik untuk melakukan hal ini adalah dengan "membayar kebutuhan kita sendiri". Dengan kata lain, jika ingin sukses mencapai tujuan, kita harus berinvestasi di dalamnya. 

Suatu hari, seorang profesor ketika ingin mencari pinjaman uang untuk penelitiannya. Ketika ia mengatakan kepada manager bank bahwa ia berniat menggunakan dana itu untuk penelitian, sang manajer berkata bahwa ia adalah orang pertama yang datang untuk meminjam uang guna melakukan penelitian dan bukan membangun rumah atau membayar biaya pendidikan anak-anaknya. Sang profesor tidak memiliki jaminan, tetapi manajer bank itu akhirnya meminjamkan uang dengan syarat ia harus mengambil sebuah polis asuransi jiwa. Meminjamkan uang kepada seseorang tanpa jaminan sungguh tidak biasa, tetapi kesungguhan sang profesor tampaknya membuat sang manajer bank terkesan, dan ia pun mengambil langkah berani menyarankan asuransi jiwa sebagai jaminan. Sang profesor meminjam sejumlah besar uang yang berjumlah beberapa kali lipat penghasilan tahunannya. Namun kesediannya mengambil resiko itu dan menginvestasikan segalanya ke dalam risetnya membawa hasil dan aliran dana pun segera datang. Jumlah awal yang ia bayarkan dari kantongnya sendiri adalah benih awal. Jika tidak menanamkan benihnya, kita tidak akan menuai hasilnya.

Seorang pengusaha pemula suatu ketika akan memulai mendirikan sebuah restoran yang ia danai hanya dari uang tabungannya sendiri. Pada umumnya bisnis reatoran memang berat, bahkan lebih berat lebih berat bagi mereka yang baru memulai. Dengan menggunakan uang sendiri untuk mencapai cita-citanya, ia telah menempatkan dirinya dalam posisi sulit, yang akhirnya membuatnya semakin yakin untuk menjadikan bisnisnya sukses. Kemauannya mengambil resiko, kerja keras dan hasratnya terbayar sudah, dan restorannya bisa menjadi tempat langganan komunitasnya, dan ia pun menikmati kesejahteraan jangka panjang. Ia menganggap "membayar kebutuhannya sendiri" adalah salah satu alasan dari cerita suksesnya,

"Membayar kebutuhan diri sendiri" adalah satu cara pasti memasukkan resiko ke dalam hidup, yaitu resiko yang memaksa untuk berjuang lebih keras lagi untuk mencapai tujuan.



Sumber : The Divine Massage of the DNA, Penulis : Kazua Murakami, Ph.D. (Ahli Genetika Terkemuka Dunia), Penerbit Mizan
Read More...

Dignity Kitchen, Memberi Harapan Kaum Cacat

(LAPORAN WARTAWAN KR DARI SINGAPURA : JAYADI KASTARI)

Makan di Dignity Kitchen sepintas seperti tidak ada yang berbeda. Begitu pesan makanan semuanya dilayani orang cacat fisik. Sayangnya, aktivitas yang mengahurkan itu dilarang untuk dipotret.

Dignity Kitchen merupakan ide dari Koh Seng Choon. Koh sampai menjual rumah untuk mendirikan proyek Dignity Kitchen di kaki bukit, bukit view techview singapura. Dignity Kitchen memadukan misi kemanusiaan, sosiial dan bisnis.

Dignity Kitchen adalah sekolah pelatihan penjaja makanan pertama di singapura bagi orang cacat dan kurang beruntung.” Ucapnya kepada ’Journalist Visit Programme’ (JVP) Singapore International Foundation (SIF)

Didampingi Yeo Heok Keat (Operation Manager), Koh Sang menjelaskan, dari lubuk hatinya yang terdalam dirinya ingin memberi harapan bagi kaum cacat dan kurang beruntung. “ saya inigin memberi harapan bagi kaum cacat dengan bekerja. Mereka tidak perlu dikasihani, tetapi diberi kesempatan sebagaimana orang normal, “ ucapnya. Kaum cacat, termasuk di singapura juga masih terpinggirkan. “Kondisi ini tidak boleh dibiarkan berlarut, saya harus berbuat sesuatu,” ujarnya.

Dalam keyakinannya, lewat Dignity Kitchen telah mendidik ratusan orang cacat menyediakan pelatihan langsung praktek selama 6 bulan. Selama pelatihan, setiap jam dibayar 5 dolar singapura.

Yio Hiok kemudian mengajak wartawan keliling tempat pelatihan sambil menjelaskan tahap pelatihan selama 6 bulan. Beragam kasakan Asia disajikan, sesuai potensi yang dimiliki. Harapannya mereka punya keterampilan hidup, masa depan mereka lebih baik dan mandiri.

Marck See, pelanggan yang sejak Dignity Kitchen pertama berdiri bersaksi. Dignity Kitchen awalnya sangat sepi dan dijauhi masyarakat. "tapi saya setiap bulan tetap datang dan makan di sini untuk memberi dukungan bagi kaum cacat,” ucapnya.


Sumber : Harian Kedaulatan Rakyat, 06 September 2013
Read More...

Menjadi Kepala Semut atau Ekor Gajah

Menjadi Kepala Semut walaupun kecil kita akan bisa mengkontrol apa yang akan kita lakukan dan bisa melihat apa yang akan terjadi, apakah ada bahaya atau tidak dalam perjalanan kita. Menjadi Ekor Gajah, kita besar tetapi kita tidak bisa mengkontrol apa yang akan kita lakukan, bahkan kita tidak tahu apa yang akan terjadi di depan. Dan juga akan terombang ambing seiring dengan perjalanan gajah, bahkan mungkin bisa terbentur dengan keras jika didepan ada bahaya yang mengancam sedangkan kita tidak tahu dan tiba-tiba saja terbentur.
Kisah ini diceritakan oleh entrepreneur ternama yang bernama Sandiaga Salahudin Uno.
Apakah mudah menjadi pengusaha? Bagi saya, awal berbisnis adalah survival mode. Betul-betul terpaksa karena terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Ada krisis tahun 1998 yang menyebabkan saya kehilangan pekerjaan, sementara saya harus bertahan dan menghidupi keluarga baru saya. Waktu itu ada dua pilihan. Mencari pekerjaan baru atau berbisnis sendiri.
Saya putuskan berbisnis sendiri. Enam bulan pertama, boleh dibilang nyaris tanpa order. Klien nol. Hampir putus asa. Sampai terpikir, apakah benar pilihan saya menjadi pengusaha? Jangan-jangan memang mental saya lebih cocok menjadi karyawan. Dalam situasi ini, orang tua menasihati saya agar berani dan pantang menyerah. Harus sabar dan tekun memang. Alhamdulillah, perlu empat tahun agar bisnis ini memasuki fase titik balik ke arah positif. Sering saya ditanya, apa dan bagaimana memulai usaha? Kunci wirausaha adalah entrepreneurship. Ini berkaitan dengan sikap mental.
Pertama, umumnya orang enggan menjadi pengusaha karena takut bangkrut, takut tertipu dan lain-lain. Intinya takut akan risiko. Padahal risiko bukan barang asing bagi kita. Semua perbuatan mengandung risiko. Menyeberang jalan misalnya, berisiko tertabrak mobil. Namun risiko bisa ditekan dengan manajemen yang baik. Jika kita tidak sanggup menanggung bisnis berisiko besar, pilih saja bisnis yang lebih kecil risikonya. Jadi, mulailah dari yang kecil.
Kedua, jangan takut kekurangan modal, selama Anda punya kreativitas. Modal memang penting tapi ini bukan segalanya. Lazim berlaku di kalangan pedagang, menjual cash tetapi membeli dari pemasok dengan bayar di belakang. Jadi, tidak ada modal uang di sini. Ide kreatif lebih berguna menjalankan bisnis. Uang berapa pun cepat atau lambat habis jika tidak memiliki ide. Sementara kekuatan ide bisnis akan mengundang uang dengan sendirinya.
Ketiga, berani memulai. Makin cepat akan makin baik. Ibarat sebuah antrean, yang lebih dulu akan mendapatkan kesempatan lebih dulu. Jika selalu ragu-ragu, kita tidak akan pernah memulai dan tidak tahu apakah akan berhasil atau gagal. Kalaupun di tengah perjalanan ada kegagalan, itu hal wajar. Anggap saja hal itu ongkos belajar. Lebih baik kita gagal di awal daripada gagal di akhir. Bahkan seringkali yang tadinya kita anggap sebagai kegagalan, ternyata menjadi keberuntungan kita di kemudian hari. Sebab, kegagalan di awal menghindarkan kita dari kerugian yang lebih besar di belakang hari.
Keempat, mengubah mindset atau pola pikir. Think like an entrepreneur. Seorang pengusaha melihat kendala dan krisis sebagai peluang. Jika mindset ini sudah terbangun, kita akan memiliki banyak akal, kreatif, inovatif, berpikir tidak linier, dan mudah mengambil keputusan. Ketika orang-orang perkotaan memiliki waktu terbatas untuk mencuci, seorang pengusaha mendirikan usaha laundry.

Read More...

Minum dengan Posisi Duduk

Minum dengan posisi duduk merupakan anjuran dan Sunnah Rasulullah SAW. Dari segi kajian ilmu kesehatan hal tersebut juga dianjurkan karena akan memberikan efek yang positif bagi tubuh kita.

Dari segi Agama Islam (Sunnah Rasulullah SAW) :

Anas R.A meriwayatkan bahwa Nabi SAW melarang minum sambil berdiri. Qatadah menjelaskan, “Lalu kami bertanya, ‘kalau makan ?’ Beliau bersabda, ‘kalau makan (sambil berdiri) maka itu lebih buruk dan keji.” (HR. Muslim)

Abu Haurairah meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda : “Janganlah seorang diantara kalian minum sambil berdiri. Barangsiapa yang lupa hal itu, hendaklah ia memuntahkannya.” (HR. Muslim)

Namun disamping itu, terdapat pula hadits yang menunjukkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam minum sambil berdiri. Dari Ibnu Abbas beliau mengatakan, “Aku memberikan air zam-zam kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka beliau lantas minum dalam keadaan berdiri.” (HR. Bukhari no. 1637, dan Muslim no. 2027)Dalam hadits yang pertama Rasulullah melarang minum sambil berdiri sedangkan hadits kedua adalah dalil bolehnya minum sambil berdiri. Kedua hadits tersebut adalah shahih. Lalu bagaimana mengkompromikannya?

Mengenai hadits di atas, ada ulama yang berkesimpulan minum sambil berdiri diperbolehkan, meski yang lebih utama adalah minum sambil duduk. Diantara ulama tersebut adalah Imam Nawawi dan Syaikh Utsaimin. Meskipun minum sambil berdiri diperbolehkan, namun yang lebih utama adalah sambil duduk karena makan dan minum sambil duduk adalah kebiasaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Minum sambil berdiri tidaklah haram akan tetapi melakukan hal yang kurang utama.

Dari segi penjelasan ilmiah :

Fakta Ilmiah :

Dr. Abdurrazzaq Al-Kailani menjelaskan bahwa minum dan makan sambil duduk lebih menyehatkan, aman, enak, dan menjaga kehormatan. Sebab, apa yang dimakan dan diminum sambil duduk akan melewati dinding perut dengan pelan dan lembut. Sedangkan, minum sambil berdiri menyebabkan jatuhnya air ke dasar perut dengan keras dan menghantamnya. Jika hal ini terjadi secara berulang-ulang dan dalam waktu yang lama bisa menyebabkan perut menjadi longgar dan lemah. Selanjutnya, perut akan sulit mencerna.

Dr. Ibrahim Ar-Rawi menyatakan bahwa manusia ketika berdiri dalam keadaan tertekan dan alat penyeimbang dalam syarafnya dalam keadaan sangkat aktif. Sehingga, ia melakukan kontrol penuh terhadap seluruh otot tubuh untuk melakukan keseimbangan dan berdiri tegak. Hal itu membuat manusia tidak mampu mendapat ketenangan dari organ tubuh yang berfungsi untuk aktifitas makan dan minum. Ketenangan ini hanya diraih manusia saat dalam kondisi duduk. Sebab, sejumlah otot dan syaraf dalam keadaan tenang dan santai, pancaindra normal, serta respon sistem pencernaan terhadap makanan dan minuman juga semakin baik.

Minum sambil berdiri menyebabkan gangguan pada ginjal dan saluran air kencing. Yang terbaik adalah sambil duduk. Sehaus apapun, usahakan saat meminum air dengan duduk, jangan berdiri. Mengapa? Karena dengan minum sambil duduk, maka banyak energi positif yang akan didapatkan terutama untuk kesehatan. Karena itu, walaupun sangat kehausan, minumlah dengan cara duduk, bukan berdiri.

Berikut ini penjelasan secara medis dan akupunktur, kenapa minum itu dianjurkan duduk. Tubuh manusia memiliki jaringan penyaring (filter). Ada yang menyebutnya filter penyaring itu dengan nama sfringer, yaitu suatu struktur maskuler (berotot) yang bisa membuka (sehingga air kemih bisa lewat) dan menutup. Setiap air yang kita minum akan disalurkan pada pos-pos penyaringan yang berada di ginjal.

Filter penyaring ini akan terbuka disaat kita duduk, dan tertutup disaat berdiri. Karena itu, kalau minum sambil berdiri, maka air akan langsung masuk hingga ke kantong kemih tanpa proses penyaringan. Ketika langsung menuju kandung kemih, maka terjadi pengendapan disaluran ureter. Bila ini terjadi, maka ini akan menyebabkan gangguan pada ginjal.

Sebaliknya, dengan duduk, maka filter penyaring akan terbuka dan akan berproses di dalam tubuh sebelum disalurkan ke berbagai organ lainnya, lalu diolah lagi hingga masuk ke kantong kemih. Dengan demikian, maka rasa haus yang dirasakan akan segera sirna seusai meminum air putih sambil duduk.


Read More...

Kebenaran Bahwa Matahari akan Terbit di Barat

Kebenaran ajaran Islam terus-menerus dibuktikan oleh penemuan demi penemuan ilmu pengetahuan. 1.400 tahun yang lalu, Rasulullah SAW sudah menyatakan dalam haditsnya bahwa kelak matahari akan terbit dari Barat sebagai bukti keagungan Allah SWT dan ciri-ciri kiamat sudah semakin dekat: ““Tidak akan terjadi kiamat sehingga matahari terbit dari tempat terbenamnya, apabila ia telah terbit dari barat dan semua manusia melihat hal itu maka semua mereka akan beriman, dan itulah waktu yang tidak ada gunanya iman seseorang yang belum pernah beriman sebelum itu.” (Riwayat Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah. Dan riwayat Ahmad, Abu Dawud dan Ibn Majah).
Matahari terbit dari Barat akan terjadi selama satu hari saja, kemudian tertutuplah pintu taubat. Setelah itu, gerakan matahari pun akan kembali seperti sebelumnya terbit dari timur sampai terjadinya kiamat. Ini sesuai dan dibenarkan oleh peneliti NASA dalam artikelnya dibawah. Dari Ibn ‘Abbas, “Maka Ubai bin Ka’ab berkata: “Maka bagaimana jadinya matahari dan manusia setelah itu?” Rasulullah menjawab: “Matahari akan tetap menyinarkan cahayanya dan akan terbit sebagaimana terbit sebelumnya, dan orang-orang akan menghadapi (tugas-tugas) dunia mereka, apabila kuda seorang laki-laki melahirkan anaknya, maka ia tidak akan dapat menunggang kuda tersebut sampai terjadinya kiamat.” (Fathul Baari, Kitaburriqaq, Juz 11, Thulu’issyamsi Min Maghribiha).
MATAHARI TERBIT DARI BARAT DIBENARKAN ILMUWAN FISIKA DAN MASUK ISLAM
Ilmuwan Fisika Ukraina Masuk Islam Karena Membuktikan Kebenaran Al-qur’an Bahwa Putaran Poros Bumi Bisa Berbalik Arah
Demitri Bolykov, sorang ahli fisika yang sangat menggandrungi kajian serta riset-riset ilmiah, mengatakan bahwa pintu masuk ke Islamannya adalah fisika. Sungguh suatu yang sangat ilmiah, bagaimanakah fisika bisa mendorang Demitri Bolyakov masuk Islam? Demitri mengatakan bahwa ia tergabung dalam sebuah penelitian ilmiah yang dipimpin oleh Prof. Nicolai Kosinikov, salah seorang pakar dalam bidang fisika.
Mereka sedang dalam penelitian terhadap sebuah sempel yang diuji di laboratorium untuk mempelajari sebuah teori moderen yang menjelaskan tentang perputaran bumi dan porosnya. Mereka berhasil menetapkan teori tersebut. Akan tetapi Dimetri mengetahui bahwasanya diriwayatkan dalam sebuah hadis dari nabi saw yang diketahui umat Islam, bahkan termasuk inti akidah mereka yang menguatkan keharusan teori tersebut ada, sesuai dengan hasil yang dicapainya. Demitri merasa yakin bahwa pengetahuan seperti ini, yang umurnya lebih dari 1.400 tahun yang lalu sebagai sumber satu-satunya yang mungkin hanyalah pencipta alam semesta ini.
Teori yang dikemukan oleh Prof. Kosinov merupakan teori yang paling baru dan paling berani dalam menfsirakan fenomena perputaran bumi pada porosnya. Kelompok peneliti ini merancang sebuah sempel berupa bola yang diisi penuh dengan papan tipis dari logam yang dilelehkan , ditempatkan pada badan bermagnit yang terbentuk dari elektroda yang saling berlawanan arus.
Ketika arus listrik berjalan pada dua elektroda tersebut maka menimbulkan gaya magnet dan bola yang dipenuhi papan tipis dari logam tersebut mulai berputar pada porosnya fenomena ini dinamakan “Gerak Integral Elektro Magno-Dinamika”
. Gerak ini pada substansinya menjadi aktivitas perputaran bumi pada porosnya.

Pada tingkat realita di alam ini, daya matahari merupakan “kekuatan penggerak” yang bisa melahirkan area magnet yang bisa mendorong bumi untuk berputar pada porosnya. Kemudian gerak perputaran bumi ini dalam hal cepat atau lambatnya seiring dengan daya insensitas daya matahari. Atas dasar ini pula posisi dan arah kutub utara bergantung. Telah diadakan penelitian bahwa kutub magnet bumi hingga tahun 1970 bergerak dengan kecepatan tidak lebih dari 10 km dalam setahun, akan tetapi pada tahun-tahun terakhir ini kecepatan tersebut bertambah hingga 40 km dalam setahun. Bahkan pada tahun 2001 kutub magnet bumi bergeser dari tempatnya hingga mencapai jarak 200 km dalam sekali gerak. Ini berarti bumi dengan pengaruh daya magnet tersebut mengakibatkan dua kutub magnet bergantian tempat. Artinya bahwa “gerak” perputaran bumi akan mengarah pada arah yang berlawanan. Ketika itu matahari akan terbit (keluar) dari Barat !!!
Ilmu pengetahuan dan informasi seperti ini tidak didapati Demitri dalam buku-buku atau didengar dari manapun, akan tetapi ia memperoleh kesimpulan tersebut dari hasil riset dan percobaan serta penelitian. Ketika ia menelaah kitab-kitab samawi lintas agama, ia tidak mendapatkan satupun petunjuk kepada informasi tersebut selain dari Islam. Ia mendapati informasi tersebut dari sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Huarirah, bahwasanya Rasulullah saw bersabda, ”Siapa yang bertaubat sebelum matahari terbit dari Barat, maka Allah akan menerima Taubatnya.” (dari kitab Islam wa Qishshah). Wallahu alam.

Metrotvnews.com, Jakarta: Mungkinkah matahari terbit dari barat dan tenggelam di timur? Para pakar astronomi menyatakan bahwa semua planet di alam semesta akan mengalami hal yang sama, setidaknya satu kali, termasuk Bumi.

Para ahli menduga ada beberapa skenario terkait berubahnya arah terbit matahari di Bumi. Skenario apa saja?

Sebagian dari kita mungkin kerap mendengar kalimat ini bahwa Bumi akan kiamat jika matahari terbit dari sebelah barat dan tenggelam di sisi timur.

Sebagian lain menyangkalnya karena secara kodratiah matahari selalu terbit dari timur, bukan barat. Namun, semua itu kini bisa dibuktikan secara ilmiah. 

Pasalnya, peristiwa yang akan terjadi terhadap Bumi ternyata telah dialami beberapa planet, seperti Mars, telah mengalami peristiwa matahari terbit dari timur dan tenggelam di ufuk barat.

Ketika itu, imuwan astronomi menyatakan bahwa kecepatan Mars dalam lintasan orbitnya telah berkurang terhadap orbit timur hingga ke tingkat yang meragukan geraknya antara timur dan barat.

Pada Rabu, 30 Juli 2004, diperkirakan bahwa pergerakan Mars berhenti bergerak dari arah timur. Kemudian pada Agustus dan September 2004, Mars mengubah pergerakan orbitnya ke arah yang berlawanan, menjadi dari barat ke timur. Fenomena yang aneh itu disebut retrograde motion

Para ahli menduga beberapa skenario terkait berubahnya arah terbit matahari di Bumi. Skenario pertama, rotasi Bumi akan melambat sedemikian rupa sampai suatu ketika akan sama dengan revolusi bulan mengitari Bumi.

Saat itu, satu hari akan setara dengan 29 sampai 30 hari sehingga ada sisi Bumi yang mengalami malam selama sebulan dan sisi lain siang hari. Kondisi ini diperkirakan terjadi minimal 261 abad lagi atau 26.100 tahun mendatang.

Skenario kedua, pergerakan Bumi akan terus melambat sampai akhirnya rotasi Bumi sama dengan revolusi Bumi mengitari matahari. Akibatnya, ada wilayah yang mengalami setahun siang dan setahun malam.

Ketika itu, Bumi sudah tidak akan bisa lagi dihuni makhluk hidup. Peristiwa ini diperkirakan terjadi minimal 95 abad lagi.

Namun, semua pergerakan di alam semesta tidak ada yang bisa diprediksi secara pasti karena terlalu banyak variabel yang tidak terduga. 

Meski demikian terbitnya matahari dari arah barat Bumi akhirnya bisa dijelaskan karena sudah terjadi pada beberapa planet dalam sistem tata surya kita sendiri. Soal kiamat, biarlah Tuhan yang menentukan.

Sumber : metrotvnews.com
Read More...

Ballast Bulb – A Bulb That Glows Using Gravity



Scientists are working to find alternative sources of energy and are coming up with more efficient energy methods. We need to save up our resources for the future generations so that they don’t find themselves in a state of crisis. Today, more than 780 million people are dependent on kerosene to light their homes. However, there is a price to pay; it’s hazardous, toxic and expensive. Also, it’s a classic fire starter and that is not entirely safe when used in wooden huts of rural areas. In 2008, two product-designers from London, Martin Riddiford and Jim Reeves, took it upon themselves to come up with a cheap and alternative method for lighting up homes.

Now that we have covered blade-less turbines and such green energy methods, this one is more concerned with simple physics rather than new technology. Well, the idea is simple but of-course the execution requires technology! The basic idea was derived from Riddiford knowing that a falling weight has enough energy to power a grandfather clock and he applied the same principle to power a light bulb. His first attempt- A successful one-  he made use of the crank of a wind-up light to a cycle  wheel and hanged the weight from the wheel to make it spin. The spinning of wheel lighted up the device. The next four years were spent by Reeves and Riddiford along with their small team to refine their design of ‘Gravity Light’. The principle involved is the same as used by Riddiford before; user hangs the gadget and fills the fabric bag that is attached to the device with almost 28 pounds of material. The lifting and releasing of this bag steadily results in the pulling of a notched belt through the gadget’s plastic hub. This in turn results in the spinning of gears, well a series of them actually, and it drives a motor which continuously powers for thirty minutes, a LED light. The team has manufactured a thousand Gravity Lights and has planned to send them to different countries from the perspective of testing and using the results to further refine their invention.  ‘It’s exciting to witness so much positive reaction to what we’re doing. Besides remote villages, the lamp could prove handy in campsites, closets, and any dark nook far from a socket.’ Riddiford says. The inventors are hoping to get a license for a retail version of gadget that would cost $10.

The idea is brilliant considering that this system doesn’t require energy to work and is not using up any of our resources. Rather it’s a safe method and you are not even polluting the environment. Such systems and researches need to be appreciated and funded so that the scientists receive the encouragement that they deserve and keep them motivated. Also, such researches should be publicized on media to promote interest among common people regarding science. In another feat, Researchers at IBM decided to gain public interest for science by making world’s smallest film. All in all, this Gravity Light is a wonderful invention. Watch the video and let us know your comments!




Read More...

VERY BEAUTIFUL & AMAZING STORY (PARABLE STORY)


Once a man saw in his dream, that a lion was chasing him. The man ran to a tree, climbed on to it and sat on a branch. He looked down and saw that the lion was still there waiting for him. The man then looked to his side where the branch he was sitting on was attached to the tree and saw that two rats werecircling around and eating the branch. One rat was black and the other one was white. The branch will fall on the ground very soon. The man then looked below again with fear and discovered that a big black snake had come and settled directly under him. The snake opened its mouth right under the man so that he will fall into it. The man then looked up to see if there was anything that he could hold on to. He saw another branch with a honeycomb. Drops of honey were falling from it. The man wanted to taste one of the drops. So, he put his tongue out and tasted one of the falling drops of honey. The honey was amazing in taste. So, he wanted to taste another drop and then another and as a result, he got lost into the sweetness of the honey. He forgot about the two rats eating his branch away, the lion on the ground and the snake that is sitting right under him. Suddenly when the branch broke he remembered all the dangers woke up from his sleep. 


Since this was an unique dream, the man went to a pious scholar of Islam to know its meaning. The scholar said “The lion you saw is your death. It always chases you and goes where ever you go. The two rats, one black and one white, are the night and the day. Black one is the night and the white one is the day. They circle around, coming one after another, to eat your time as they take you closer to death. The big black snake with a dark mouth is your grave. It’s there, just waiting for you to fall into it. The honeycomb is this world and the sweet drops of honey are the luxuries of this world. We like to taste a little of the luxuries of this world and it’s very sweet. Then we want to taste little more and then more. Meanwhile, we get lost into it and we forget about our time, we forget about our death and we forget about our grave.”

May Allah wake us up from the sleep
and save us before it’s too late.
Ameen ya ALLAH


[Posted By : 99 Name of Allah's]
Read More...

Bagaimana Putaran Roda Mobil Ketika Belok



Sedikit Penjelasan Mengenai Differential, saya copy langsung saja dari WIKIPEDIA.


Differential (mechanical device)

From Wikipedia, the free encyclopedia
A differential is a device, usually, but not necessarily, employing gears, which is connected to the outside world by three shafts, chains, or similar, through which it transmits torque and rotation. The gears or other components make the three shafts rotate in such a way that a=pb+qc, where a, b, and c are the angular velocities of the three shafts, and p and q are constants. Often, but not always, p and q are equal, so a is proportional to the sum (or average) of b and c. Except in some special-purpose differentials, there are no other limitations on the rotational speeds of the shafts, apart from the usual mechanical/engineering limits. Any of the shafts can be used to input rotation, and the other(s) to output it. See animation of a simple differential in which p and q are equal. The shaft rotating at speed a is at the bottom-right of the image.
In automobiles and other wheeled vehicles, a differential is the usual way to allow the driving roadwheels to rotate at different speeds. This is necessary when the vehicle turns, making the wheel that is travelling around the outside of the turning curve roll farther and faster than the other. The engine is connected to the shaft rotating at angular velocity a. The driving wheels are connected to the other two shafts, and and q are equal. If the engine is running at a constant speed, the rotational speed of each driving wheel can vary, but the sum (or average) of the two wheels' speeds can not change. An increase in the speed of one wheel must be balanced by an equal decrease in the speed of the other. (If one wheel is rotating backward, which is possible in very tight turns, its speed should be counted as negative.)
It may seem illogical that the speed of one input shaft can determine the speeds of two output shafts, which are allowed to vary. Logically, the number of inputs should be at least as great as the number of outputs. However, the system has another constraint. Under normal conditions (i.e only small tyre slip), the ratio of the speeds of the two driving wheels equals the ratio of the radii of the paths around which the two wheels are rolling, which is determined by the track-width of the vehicle (the distance between the driving wheels) and the radius of the turn. Thus the system does not have one input and two independent outputs. It has two inputs and two outputs.
A different automotive application of differentials is in epicyclic gearing. A gearbox is constructed out of several differentials. In each differential, one shaft is connected to the engine (through a clutch or functionally similar device), another to the driving wheels (through another differential as described above), and the third shaft can be braked so its angular velocity is zero. (The braked component may not be a shaft, but something that plays an equivalent role.) When one shaft is braked, the gear ratio between the engine and wheels is determined by the value(s) of p and/or q for that differential, which reflect the numbers of teeth on its gears. Several differentials, with different gear ratios, are permanently connected in parallel with each other, but only one of them has one shaft braked so it can not rotate, so only that differential transmits power from the engine to the wheels. (If the transmission is in "neutral" or "park", none of the shafts is braked.) Shifting gears simply involves releasing the braked shaft of one differential and braking the appropriate shaft on another. This is a much simpler operation to do automatically than engaging and disengaging gears in a conventional gearbox. Epicyclic gearing is almost always used in automatic transmissions, and is nowadays also used in some hybrid and electric vehicles.
Non-automotive uses of differentials include performing analog arithmetic. Two of the differential's three shafts are made to rotate through angles that represent (are proportional to) two numbers, and the angle of the third shaft's rotation represents the sum or difference of the two input numbers. An equation clock that used a differential for addition, made in 1720, is the earliest device definitely known to have used a differential for any purpose.[1] In the 20th Century, large assemblies of many differentials were used as analog computers, calculating, for example, the direction in which a gun should be aimed. However, the development of electronic digital computers has made these uses of differentials obsolete.[2] Practically all the differentials that are now made are used in automobiles and similar vehicles. This article therefore emphasizes automotive uses of differentials.


Purpose
A vehicle's wheels rotate at different speeds, mainly when turning corners. The differential is designed to drive a pair of wheels while allowing them to rotate at different speeds. In vehicles without a differential, such as karts, both driving wheels are forced to rotate at the same speed, usually on a common axle driven by a simple chain-drive mechanism. When cornering, the inner wheel needs to travel a shorter distance than the outer wheel, so with no differential, the result is the inner wheel spinning and/or the outer wheel dragging, and this results in difficult and unpredictable handling, damage to tires and roads, and strain on (or possible failure of) the entire drivetrain.
Functional description
Input torque is applied to the ring gear (blue), which turns the entire carrier (blue). The carrier is connected to both sun gears (red and yellow) only through the planet gear (green). Torque is transmitted to the sun gears through the planet gear. The planet gear revolves around the axis of the carrier, driving the sun gears. If the resistance at both wheels is equal, the planet gear revolves without spinning about its own axis, and both wheels turn at the same rate.
If the left sun gear (red) encounters resistance, the planet gear (green) spins as well as revolving, allowing the left sun gear to slow down, with an equal speeding up of the right sun gear (yellow).

The following description of a differential applies to a "traditional" rear-wheel-drive car or truck with an "open" or limited slip differential combined with a reduction gearset using bevel gears (these are not strictly necessary - see spur-gear differential):
Torque is supplied from the engine, via the transmission, to a drive shaft (British term: 'propeller shaft', commonly and informally abbreviated to 'prop-shaft'), which runs to the final drive unit that contains the differential. A spiral bevel pinion gear takes its drive from the end of the propeller shaft, and is encased within the housing of the final drive unit. This meshes with the large spiral bevelring gear, known as the crown wheel. The crown wheel and pinion may mesh in hypoid orientation, not shown. The crown wheel gear is attached to the differential carrier or cage, which contains the 'sun' and 'planet' wheels or gears, which are a cluster of four opposed bevel gears in perpendicular plane, so each bevel gear meshes with two neighbours, and rotates counter to the third, that it faces and does not mesh with. The two sun wheel gears are aligned on the same axis as the crown wheel gear, and drive the axlehalf shafts connected to the vehicle's driven wheels. The other two planet gears are aligned on a perpendicular axis which changes orientation with the ring gear's rotation. In the two figures shown above, only one planet gear (green) is illustrated, however, most automotive applications contain two opposing planet gears. Other differential designs employ different numbers of planet gears, depending on durability requirements. As the differential carrier rotates, the changing axis orientation of the planet gears imparts the motion of the ring gear to the motion of the sun gears by pushing on them rather than turning against them (that is, the same teeth stay in the same mesh or contact position), but because the planet gears are not restricted from turning against each other, withinthat motion, the sun gears can counter-rotate relative to the ring gear and to each other under the same force (in which case the same teeth do not stay in contact).
Thus, for example, if the car is making a turn to the right, the main crown wheel may make 10 full rotations. During that time, the left wheel will make more rotations because it has further to travel, and the right wheel will make fewer rotations as it has less distance to travel. The sun gears (which drive the axle half-shafts) will rotate in opposite directions relative to the ring gear by, say, 2 full turns each (4 full turns relative to each other), resulting in the left wheel making 12 rotations, and the right wheel making 8 rotations.
The rotation of the crown wheel gear is always the average of the rotations of the side sun gears. This is why, if the driven roadwheels are lifted clear of the ground with the engine off, and the drive shaft is held (say leaving the transmission 'in gear', preventing the ring gear from turning inside the differential), manually rotating one driven roadwheel causes the opposite roadwheel to rotate in the opposite direction by the same amount.
When the vehicle is traveling in a straight line, there will be no differential movement of the planetary system of gears other than the minute movements necessary to compensate for slight differences in wheel diameter, undulations in the road (which make for a longer or shorter wheel path), etc.




For more explanations, see the videos here :
History of the differential, Simple explanations but striking our memories.

SEMOGA BERMANFAAT  PENJELASAN DIATAS





Read More...