Hidup ini berjalan dengan penuh misteri dan sulit ditebak.
Banyak orang keliru menjalani hidup dengan cara linear. Setelah A terus B, lalu
beralih ke C. Setelah C mungkin ke D atau balik lagi ke A. Begitu terus setiap
hari sampai dia mati. Itu linear persis seperti rencana. Padahal hidup ini
tidak bisa begitu. Setelah A mungkin saja melompat ke S, atau langsung ke Z.
Kenapa tidak? Tuhan pun sudah menunjukkan jalan kepada manusia untuk berpikir
lateral, karena banyak rencana dan harapan manusia yang tidak sama dengan
rencana Tuhan.
Kalau Anda naik pesawat terbang, pilih duduk di dekat
jendela lalu sekali-kali coba lihat ke bawah. Lihat sungai! Kemudian jawab
pertanyaan ini. Apakah Anda melihat sungai yang lurus alirannya dari hulu ke
hilir? Pasti tidak ada. Itulah hidup. Dia berkelok-kelok, putar sana putar sini
tidak ada yang lurus. Tapi pasti sampai juga ke muaranya. Tuhan sudah
menunjukkan seperti itulah jalan hidup manusia. Lateral bukan linear.
Coba pula Anda perhatikan mata air. Dia muncul begitu saja,
lalu keluar tanpa perduli kondisi sekitarnya. Dia terus mengalir dan mengalir. Kalau
ada batu, dia belok ke tempat yang lebih rendah. Terus mengalir. Dia tidak
peduli orang memperlakukan dia seperti apa. Mau dikotori, diberaki, diapain saja
dia tetap mengalir. Dia tidak tahu ke mana muaranya, tapi dia terus bergerak
akhirnya sampai juga di muara.
Tapi kadang manusia lebih hebat dari Tuhan, termasuk dalam
masalah rencana. Misalnya seorang dokter yang sedang menangani pasien kritis. Ketika
dia gagal menyelamatkan nyawa pasien, dia keluar dari ruangan menemui keluarga
pasien sambil berkata dengan yakin, “ Kami sudah berupaya semaksimal mungkin
menyelamatkan tuan X, tapi ternyata Tuhan berkehendak lain.”
Apakah ucapan dokter tadi tepat? Siapa sebenarnya yang sudah
punya rencana sejak lama terhadap matinya tuan X. Pasti Tuhan, The Master Planner. Berarti yang rencananya
belakangan, yaitu rencana dokter dan keluarganya
yang berbeda. Bukan rencana Tuhan yang berbeda dan menjadi kambing hitam atas kematian
tuan X, tapi manusialah yang punya rencana macam-macam. Ketika rencananya
gagal, dia mengkambinghitamkan rencana Tuhan yang sudah ditentukan jauh sebelum
manusia berancana.
Saya yakin, Orang yang berpikir lateral tidak membutuhkan
rencana yang njelimet. Dia akan
berjalan, segera melakukan dan menuai hasil yang mungkin di luar dugaan orang
kebanyakan. Saya berproses saja, jualan telur lalu dapat hasil. Saya beternak
ayam lalu dapat hasil. Saya perkenalkan hidroponik dan saya dapat hasilnya. Ini
yang sering dilupakan oleh orang pintar. Akibat dari proses itu, bisa positif
bisa negatif. Who cares? Buat saya,
rencana justru sama dengan bencana. Karena rencana membuat seseorang lambat
bertindak, dan membuat orang terlalu banyak harapan.
Sumber : Kutipan dari Buku 'Belajar "Goblok" dari Bob Sadino', Penulis Buku : Dodi Mawardi, Penerbit : Kintamani Publishing